Salah satu yang menandai suatu peradaban adalah masyarakatnya telah mengenal tulisan. Pusat-pusat peradaban tertua yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan dunia adalah: Mesir, Mesopotamia, Cina, India, Yunani dan Romawi. Mesir terletak di Benua Afrika bagian utara. Sebagaian besar wilayahnya berupa padang pasir. Di bagian tengah mengalir Sungai Nil. Mesir memiliki daerah pertanian yang subur di sepanjang Lembah Nil. Oleh karena itu, seorang ahli sejarah Yunani yang bernama "Herodotus" memberikan julukan "Mesir merupakan hadian Sungai Nil".
Sejarah Mesir Kuno
Sejarah Mesir Kuno
Peradaban baru dapat dipelajari setelah ditemukannya peninggalan tertulis di kota Rosetta pada abad ke-19. Mengapa demikian? Sebab bukti-bukti sejarah yang berupa bangunan atau benda-benda lainnya belum dapat mengungkap misteri sejarahnya secara jelas. Champoleon seorang pakar purbakala dari Perancis adalah salah seorang yang berhasil mengungkap misteri sejarah Mesir itu.
Hal ini terjadi ketika Champoleon bertugas ke Mesir dalam pasukan Napoleon, ia menemukan batu bertulis di kota Rosetta. Setelah diadakan penelitian Champoleon berhasil menemukan kunci tulisan Hierogliph. Akhirnya sejarah itupun dapat diketahui secara jelas.
Penelitian mengenai sejarah negara ini rupanya tidak berhenti di situ saja. Banyak sarjana Perancis ingin mengkaji sejarah negara ini berdasarkan tulisan-tulisan Hierogliph. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka berhasil membuat alat untuk mengetahui isi ruangan yang terdapat dalam Piramida. Penelitian tersebut membuahkan hasil yang menakjubkan.
Ternyata di dalam Piramida terdapat ruangan seperti halnya rumah atau istana raja. Hal ini sesuai dengan kepercayaan bangsa Mesir Kuno, bila raja meninggal dunia, dia akan tetap hidup seperti di dunia. Oleh karena itu, jenazahnya diikuti oleh para dayang dan hartanya disertakan sebagai bekal. Bahkan, kendaraannya juga dimasukkan ke dalam Piramida.
Kehidupan dan pemerintahan Mesir Kuno
Wilayah Mesir yang subur adalah di daerah lembah sunga Nil. Oleh karena itu, sebagian besar penduduknya bertempat tinggal di daerah tersebut. Mereka bercocok tanam dan membuat alat-alat pertanian seperti cangkul, bajak, sabit dan lain-lain. Cara mengolah tanah diusahakan dengan baik, masalah pengairan juga diatur.
Mereka juga mulai mengenal ilmu perbintangan untuk mengenal musim. Hasil-hasil pertaniannya adalah gandum, sayur-sayuran dan buah-buahan. Gandum merupakan hasil pertanian yang terbesar, sehingga Mesir mendapat julukan "Gudang Gandum Laut Tengah". Selain bercocok tanam, masyarakat Mesir juga ada yang menjadi pedagang, pengusaha, pekerja dan budak.
Mereka juga mulai mengenal ilmu perbintangan untuk mengenal musim. Hasil-hasil pertaniannya adalah gandum, sayur-sayuran dan buah-buahan. Gandum merupakan hasil pertanian yang terbesar, sehingga Mesir mendapat julukan "Gudang Gandum Laut Tengah". Selain bercocok tanam, masyarakat Mesir juga ada yang menjadi pedagang, pengusaha, pekerja dan budak.
Kehidupan masyarakat
Pedagang-pedagang Mesir sudah maju. Mereka telah mengangkut barang-barang dagangan ke berbagai negara dengan kapal-kapal dagang yang dibuat di dalam negeri. Barang-barang dagangan tersebut misalnya gandum, hasil kerajinan tangan, kain lena, permadani, minyak wangi dan kemenyan.
Masyarakatnya dibagi menjadi enam tingkatan sebagai berikut:
1.Firaun dan keluarganya yang hidup mewah.
2.Para bangsawan yang juga hidup mewah.
3.Para pedagang dan pengusaha yang tinggal di kota-kota dan kehidupannya cukup baik
4.Para petani, yang tinggal di desa-desa dan kehidupannya kurang baik. Sebagian besar hasil pertaniannya dipungut pajak.
5.Para buruh yang tinggal di kota-kota dalam keadaan miskin.
6.Para budak, adalah kelompok masyarakat yang paling menderita. Mereka bekerja keras tanpa upah untuk Firaun dan para bangsawan.
Pemerintahan
Perkembangan Kerajaan ini bermula dari masyarakat yang menghuni lembah Sungai Nil. Mereka berkembang sendiri tanpa mendapat pengaruh dari bangsa lain. Hal ini dapat terjadi karena wilayahnya dikelilingi oleh padang pasir yang luas, dan peradabannya merupakan peradaban tertua dibandingkan dengan negara-negara yang lain. Ini terbukti karena pada tahun 4000 SM telah mengenal tulisan.
Pusat pemerintahannya berada di Memphis. Kerajaan tertua ini telah memiliki pemerintahan yang teratur. Mereka juga telah memiliki hukum secara tertulis. Raja-rajanya memiliki gelar Pharao. Pharao berasal dari kata Per-O yang berarti "rumah besar". Dalam bahasa Arab, Pharao disebut Firaun. Dinasti-dinasti yang menurunkan raja-raja berikutnya didasarkan pada gelar tersebut.
Sistem pemerintahan
Wilayahnya terdiri dari desa-desa dan kota-kota. Setiap desa dikepalai oleh seorang kepala desa. Tugasnya antara lain: menarik pajak dari petani yang berupa hasil bumi. Pajak tersebut kemudian diserahkan kepada raja.
Raja Firaun mempunyai kekuasaan mutlak (absolut). Segala kehidupan diatur secara ketat. Dalam bidang agama Firaun berpengaruh besar, disamping para pendeta. Raja Firaun dianggap sebagai keturunan dari Dewa Matahari (Ampor Ra). Raja-raja (Pharao) yang terkenal ialah: Menes, Chufu, Menhaure, Sesotris, Thutmosis III dan Hatshepsut (seorang wanita).
Perkembangan pemerintahan
Masa pemerintahannya dapat dikelompokkan menjadi tiga zaman, yaitu: Kerajaan Tua, Kerajaan Tengah dan Kerajaan Baru.
Zaman Kerajaan Tua (3000-2200 SM)
Pada masi ini, raja Menes berhasil menyatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Dia kemudian digantikan oleh raja Chufu (Chefren) tahun 2200 SM-2150 SM. Setelah itu, yang berkuasa adalah raja Sesotris tahuan 2150-2000 SM. Pada masa ini, makam raja-raja berbentuk piramida dan di depannya terdapat Sphink.
Zaman Kerajaan Tengah (2000-1700 SM)
Sekitar tahun 2000 SM-1800 SM terjadi perang saudara, yaitu pada masa pemerintahan raja Hatshepsut. Tahun 1800-1700 SM, Kerajaan dalam keadaan genting. Pada masa genting inilah Raja Hatshepsut mengirimkan tentara ekspedisi ke Afrika Timur, sehingga saudagar-saudagar memperoleh pasaran baru. Kota Karnak yang penuh dengan kuil diperbaiki dan didirikan Obelsik yang besar. Di Derel Bakri dibangun kuil yang indah. Dia juga membuat pemakaman rahasia di gunung pasir (sebelah barat Sungai Nil).
Zaman Kerajaan Baru (1700-1100 SM)
Sekitar tahun 1700 SM, Mesir diserang oleh bangsa Hiksos dari Asia. Sekitar tahun 1600 SM, bangsa Hiksos berhasil diusir. Raja yang terkenal adalah Thutmosis III. Dia berhasil memperluas kekuasaan sampai ke Syiria dan pulau Kreta.
Dia juga memindahkan pusat pemerintahan yang semula di Memphis ke Thebe. Pada masa raja Ramses II Agung, wilayahnya sampai ke Palestina, Sisilia dan Sardinia. Pada masa Raja Ramses II Mesir menjadi lumpuh. Akibatnya kerajaan ini tidak mampu menghadapi serangan-serangan dari luar.
Selengkapnya sebagai berikut:
Dia juga memindahkan pusat pemerintahan yang semula di Memphis ke Thebe. Pada masa raja Ramses II Agung, wilayahnya sampai ke Palestina, Sisilia dan Sardinia. Pada masa Raja Ramses II Mesir menjadi lumpuh. Akibatnya kerajaan ini tidak mampu menghadapi serangan-serangan dari luar.
Selengkapnya sebagai berikut:
1.Pada abad ke-9 SM, Mesir ditundukkan bangsa Assiria.
2.Pada abad ke-6 SM, Mesir ditundukkan bangsa Persia.
3.Pada abad ke-4, Mesir ditundukkan oleh raja Iskandar Zulkarnaen dari Macedonia (Yunani). Akhirnya, diditemukan nama kota Iskandariah. Dia juga menggabungkan kebudayaan Timur (Asia-Afrika). Hal ini disebut Hellenisme.Hellen adalah sebutan bagi orang-orang Yunani.
Kepercayaan dan kebudayaan Mesir Kuno
Orang Mesir percaya dan menyembah banyak Dewa (polytheisme). Dewa yang terpenting adalah:
1.Dewa Amon-Ra, yaitu Dewa Matahari
2.Dewa Osiris, yaitu Dewa Langit, dan
3.Dewa Isis, yaitu Dewa Bumi.
Menurut kepercayaan mereka, Sungai Nil adalah anak dari Dewa Osiris dan Dewa Isis, sedangkan Dewa Amon-Ra menurunkan raja-raja. Binatang yang dianggap suci adalah, apis (lembu jantan), ibis (burung bangau), kucing dan buaya.
Mereka juga percaya bahwa roh manusia dapat hidup terus bila jenazahnya tidak rusak. Oleh karena itu, sebelum dikubur harus dibalsem lebih dahulu. Caranya adalah jenazah bagian dalam yang mudah membusuk dikeluarkan dan dibuang, kemudian diisi dengan ramuan balsem dan disimpan pada tempat khusus. Jenazah yang sudah diawetkan itu disebut mumi.
Mumi raja-raja disimpan dalam piramida. Di depan piramida biasanya terdapat patung singa berkepala manusia yang disebut Sphink. Ada juga mumi raja yang disimpan di gunung-gunung, yaitu di daerah sebelah barat Thebe. Daerah tersebut diberi julukan Lembah Raja-raja.
Kebudayaan
Hasil kebudayaan masyarakat sangat banyak. Diantaranya adalah hasil budaya dalam bidang tulisan, seni bangunan serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tulisan
Tulisan dikenal sejak sekitar tahun 4000 SM. Tulisan mereka berupa gambar atau lambang-lambang. Orang Yunani menyebutnya tulisan Hierogliph seperti yang telah disinggung pada posting Sekilas sejarah Mesir Kuno. Kata Hierogliph berasal dari kata-kata hieros yang berarti "suci", gliphein yang berarti "memahat atau menggaris", dan kata gramma yang berarti "huruf". Jadi Hierogliph mengandung arti "huruf suci yang dipahatkan".
Semula tulisan itu dipahatkan di atas batu atau kayu. Kemudian, tulisan itu ditulis pada daun papirus. Papirus adalah semacam kertas dalam bahasa Inggris menjadi paper, artinye "kertas". Pena yang dipergunakan untuk menulis dibuat dari jerami. Oleh karena itu, semua kegiatan pada masa itu dapat dicatat seperti ajaran agama, administrasi pemerintahan, transaksi jual beli dan lain-lain.
Seni bangunan/arsitektur
Arsitektur sudah maju. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan yang berhasil ditemukan, misalnya: Piramida dan Sphink, kuil di Luxor, Obelisk, makam raja-raja pada gunung batu dan lain-lain. Semuanya itu memiliki nilai keindahan dan kemegahan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Pernah melihat bagaimana bentuk Piramida dan Sphink bukan? Tentunya anda berpikir bagaimanakah mereka dapat membuat bangunan yang megah, kuat dan indah pada jaman itu? Tentu saja diperlukan keterampilan dan ilmu pengetahuan yaitu ilmu ukur dan ilmu matematika. Selain itu, juga mengenal ilmu perbintangan, terbukti telah dapat menghitung 1 tahun matahari = 365 hari = 12 bulan, dan 1 bulan = 30 hari, 1 hari 1 malam = 24 jam. Oleh karena itu mereka sudah menggunakan penanggalan.
Di bidang teknologi, sudah dapat membuat kapal dagang. Kapal tersebut dipergunakan untuk memperlancar perdagangan, baik di dalam negeri maupun perdaganagn luar negeri.
SPHINX PYRAMIDS MESIR
It is the one and only Wonder which does not require a description by early historians and poets. It is the one and only Wonder that does not need speculations concerning its appearance, size, and shape. It is the oldest, yet it is the only surviving of the Seven Ancient Wonders. It is the Great Pyramid of Giza.
LOCATION
HISTORY
Contrary to the common belief, only the Great Pyramid of Khufu (Cheops), not all three Great Pyramids, is on top of the list of Wonders. The monument was built by the Egyptian pharaoh Khufu of the Fourth Dynasty around the year 2560 BC to serve as a tomb when he dies. The tradition of pyramid building started in Ancient Egypt as a sophistication of the idea of a mastaba or "platform" covering the royal tomb. Later, several stacked mastabas were used. Early pyramids, such as the Step Pyramid of King Zoser (Djoser) at Saqqara by the famous Egyptian architect, Imhotep, illustrate this connection.
The great pyramid is believed to have been built over a 20 year period. The site was first prepared, and blocks of stone were transported and placed. An outer casing (which disappeared over the years) was then used to smooth the surface. Although it is not known how the blocks were put in place, several theories have been proposed. One theory involves the construction of a straight or spiral ramp that was raised as the construction proceeded. This ramp, coated with mud and water, eased the displacement of the blocks which were pushed (or pulled) into place. A second theory suggests that the blocks were placed using long levers with a short angled foot.
Throughout their history, the pyramids of Giza have stimulated human imagination. They were referred to as "The Granaries of Joseph" and "The Mountains of Pharaoh". When Napoleon(Soldiers! From the top of these Pyramids, 40 centuries are looking at us) invaded Egypt in 1798, his pride was expressed through his famous quote: "Soldats! Du haut de ces Pyramides, 40 siècles nous contemplent".
Today, the Great Pyramid is enclosed, together with the other pyramids and theSphinx, in the touristic region of the Giza Plateau. Also in the area is the museum housing the mysterious Sun Boat, only discovered in 1954 near the south side of the pyramid. The boat is believed to have been used to carry the body of Khufu in his last journey on earth before being buried inside the pyramid. It may also serve him as a means of transportation in his afterlife journey according to Ancient Egyptian beliefs
DESCRIPTION
When it was built, the Great pyramid was 145.75 m (481 ft) high. Over the years, it lost 10 m (30 ft) off its top. It ranked as the tallest structure on Earth for more than 43 centuries, only to be surpassed in height in the nineteenth century AD. It was covered with a casing of stones to smooth its surface (some of the casing can still be seen near the top of Khefre's pyramid). The sloping angle of its sides is 51 degrees and 51 minutes. Each side is carefully oriented with one of the cardinal points of the compass, that is, north, south, east, and west. The horizontal cross section of the pyramid is square at any level, with each side measuring 229 m (751 ft) in length. The maximum error between side lengths is astonishingly less than 0.1%.
The structure consists of approximately 2 million blocks of stone, each weighing more than two tons. It has been suggested that there are enough blocks in the three pyramids to build a 3 m (10 ft) high, 0.3 m (1 ft) thick wall around France. The area covered by the Great pyramid can accommodate St Peter's in Rome, the cathedrals of Florence and Milan, and Westminster and St Paul's in London combined.
On the north face, is the pyramid's entrance. A number of corridors, galleries, and escape shafts either lead to the King's burial chamber, or were intended to serve other functions. The King's chamber is located at the heart of the pyramid, only accessible through the Great Gallery and an ascending corridor. The King's sarcophagus is made of red granite, as are the interior walls of the King's Chamber. Most impressive is the sharp-edged stone over the doorway which is over 3 m (10 ft) long, 2.4 m (8 feet) high and 1.3 m (4 ft) thick. All of the interior stones fit so well, a card won't fit between them. The sarcophagus is oriented in accordance with the compass directions, and is only about 1 cm smaller in dimensions than the chamber entrance. It might have been introduced as the structure was progressing.
New theories concerning the origin and purpose of the Pyramids of Giza have been proposed... Astronomic observatories... Places of cult worship... Geometric structures constructed by a long-gone civilization... Even extraterrestrial-related theories have been proposed with little evidence in support... The overwhelming scientific and historic evidence still supports the conclusion that, like many smaller pyramids in the region, the Great Pyramids were built by the great Ancient Egyptian civilization off the West bank of the Nile as tombs for their magnificent Kings... Tombs where Khufu, Khefre, and Menkaure could start their mystic journey to the afterlife
Piramida Mesir
Bangunan Piramida di Giza, Mesir
Piramida Mesir adalah sebutan untuk piramida yang terletak di Mesir yang dikenal sebagai “negeri piramida” sekalipun ditemukan situs piramida dalam jumlah besar di Semenanjung Yucatan yang merupakan pusat peradaban Maya.
Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja Mesir Kuno yang dikenal dengan nama firaun. Namun demikian, berabad abad lalu piramida sering digunakan sebagai sasaran penjarahan dan perampok makam karena para raja-raja membawa harta kekayaannya dan segala macam artefak guna di alam baka, sekalipun diberi perlindungan dengan semacam kutukan-kutukan untuk mencegahnya. Sehingga pada masa raja-raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan para bangsawan ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya makam Raja Tutankhamun yang ditemukan secara utuh dan lengkap.
Piramida pun tidak dibuat sembarangan. Para insinyur Mesir kuno menghitung dulu jarak piramida dengan matahari, karena matahari adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan masyarakat Mesir kuno. Ilmuwan masa kini pun mengakui kehebatan mereka dalam membangun piramida yang termasuk tujuh keajaiban dunia ini. Waktu, harta, dan tenaga yang dikeluarkan demi pembangunan piramida pun luar biasa banyaknya. Pembangunan piramida membutuhkan waktu sekitar dua puluh tahun dan mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu budak, dan banyak yang nyawanya melayang. Piramida terbesar berada di Giza.
Lokasi piramida di Mesir ditemukan di daerah
- Giza atau Gizeh
- Abu Simbel
- Saqqara
- Abusir
Giza
Kompleks Piramida Giza
Kawasan Giza atau El Giza atau dikenal juga Gizeh atau El Gizeh (Al Jizah) adalah kawasan yang terletak di daerah dekat Kairo (Mesir), piramida-piramida yang ditemukan disini adalah katagori terbesar dibandingkan dengan piramida yang ada di bumi
Jumlah Piramida
Peta Giza
Piramida Giza atau piramida agung yang terbentang di hamparan padang pasir bersuhu lebih dari 35 derajat Celcius itu terdiri atas 3 Piramid besar plus satu buah Sphinx. Ketiga piramid itu adalah Khufu (Cheops), Khafre (Rakhaef/Chephren) dan Menkaure (Mycerinus) ditambah tiga piramida kecil. Masing masing dari piramid Cheops Chepren dan Mycerinus memiliki kesamaan Interior. Ada ruang raja, ruangan ratu, pintu terowongan(yang berdiameter satu seperempat meter dengan panjang 40 meter). kebanyakan penduduk pada abad tersebut terkenal sebagai petani. mereka memanfaatkan lembah sungai nil untuk dijadikan sebagai perairan mereka.
Foto Satelit Kompleks Piramida Giza
Kompleks piramida Giza yang dibangun bangsa Mesir kuno sekitar 5000 tahun yang lalu memiliki luas area yang bisa disamakan antara jarak dari St Peter (Roma), Katedral Florence (Milan) sampai ke St. Paul (London). Diyakini pula kumpulan batu di Piramid Giza apabila disatukan bisa membuat tembok setinggi 3 meter dengan ketebalan 0,3 meter yang bisa melingkupi seluruh Perancis.
Peta Rasi Bintang Orion yang dijadikan pedoman komples piramida Giza
Jika dibandingkan dengan Empire State Building di New York, piramida atau piramid ini lebih besar 30 kali lipat dan bahkan bisa terlihat dari bulan. Sementara bangsa Mesir Kuno sendiri membangunnya dalam waktu 30 tahun. Belum lagi dari cara memindahkan batu batuan dan menyusunnya menjadi piramida yang tinggi (ada yang mengatakan membuat struktur lereng atau ulir seperti pada skrup yang kemudian dikapur dengan batu kapur pada lapisan luar. Ada pula yang menyebutkan bahwa batu batu tersebut adalah hasil pengecoran), konstruksi yang akurat serta titik berat pusat benda. Sehingga seperti yang diutarakan sebelumnya ada yang menyebutkan bahwa Piramida dibangun oleh UFO dengan mengkaitkannya dengan potret piramida di Mars. Ada lagi yang berspekulasi bahwa piramida dibangun oleh manusia masa datang yang terdampar di masa lalu. Ada pula piramida berhubungan dengan rasi gugus bintang Orion ditinjau dari letak katiga piramida Giza dan Piramida Maya pun diyakini memiliki letak dan posisi yang sama berdasarkan gugus rasi bintang Orion. Selain itu diyakini pula ada ruangan di bawah Sphinx (yang dinamakan Hall off Records) yang merupakan kunci rahasia menuju Zep Tepi yakni suatu zaman keemasan masa lampau ketika Piramid Giza ini di buat.
Denah Piramida Giza
Menurut penelitian dari Ilmuwan dan Arkeologi, bahan baku pembuatan piramida diambil dari beberapa tempat. Misalnya batu kapur dari Tura, granit dari Aswan, tembaga dari Sinai dan kayu untuk peti dari Libanon yang kesemuanya diangkut melalui Sungai Nil. Kemudian buruh-buruh pekerja rata-rata meninggal pada usia muda di antara 30 tahun karena mengalami cedera tulang belakang karena membawa beban yang sangat berat. Kemudian terungkap pula terdapat cara pertolongan gawat darurat bagi buruh yang cedera.
Piramida Agung Giza
Piramida Agung Giza | |
Lokasi | Giza, Egypt |
Status | Selesai dibangun |
Dibangun | sekitar 2560 SM |
KETINGGIAN | |
---|---|
Atap | 138.8 m, 455.2 ft (Tinggi sebenarnya: 146.6 m, 480.9 ft) |
Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu (Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.[1] . Piramida ini kadang-kadang disebut sebagai Piramida Khufu.[2]
Piramida Agung Giza adalah bagian utama dari kompleks bangunan makam yang terdiri dari dua kuil untuk menghormati Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya lagi di dekat Sungail Nil), tiga piramida yang lebih kecil untuk istri Khufu, dan sebuah piramida “satelit” yang lebih kecil lagi, berupa lintasan yang ditinggikan, dan makam-makam mastaba berukuran kecil di sekeliling piramida para bangsawan. Salah satu dari piramida-piramida kecil itu menyimpan makan ratu Hetepheres (ditemukan pada tahun 1925), adik, dan istri Sneferu serta ibu dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk sebuah pemakaman, toko-toko roti, pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan tembaga. Lebih banyak lagi bangunan dan kompleks ditemukan oleh Proyek Pemetaan Giza.
Beberapa ratus meter di barat daya Piramida Agung terdapat sebuah piramida yang sedikit lebih kecil, Piramida Khafre, salah satu penerus Khufu yang juga dianggap sebagai pembangun Sphinx Agung, dan beberapa meter lebih jauh ke barat daya adalah Piramida Menkaure, penerus Khafre, yang ketinggian piramidanya sekitar separuhnya.
Perkiraan waktu penyelesaian Piramida ini disepakati sekitar tahun 2560 BC.[3]
Wazir Khufu, Hemon, atau Hemiunu, dipercaya sebagai arsitek dari Piramida Agung.[4]
Abu Simbel
Abu Simbel (yang bahasa Arab أبو سنبل atau أبو سمبل) adalah sebuah situs arkeologi yang terdiri dari dua kuil batu di selatan Mesir tepatnya di ujung Danau Nasser atau sejauh 290 kilometer baratdaya kota Aswan. Saat ini Abu Simbel adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang masuk bagian ke dalam Markah tanah Nubia, yang melingkupi dari Abu Simbel sampai ke Philae.
Kuil ini sebenarnya dipahat dari tebing batu pasir saat Firaun Ramses II masih berkuasa pada sekitar tahun 1250 SM,[1] sebagai markah tanah terakhir untuknya dan istrinya Nefertari, untuk memperingati kemenangannya pada Pertempuran Kadesh, dan untuk menakuti tetangga Nubia.
Bagian dalam dari kuil besar (disebut juga Kuil Ramses II)) memiliki ketinggian yang menjulang hingga lebih dari 55 m (sekitar 180 kaki) dan terdiri dari serangkaian aula dan ruangan yang mengarah kepada pusat dari kuil.[1] Kuil ini diperuntukkan Firaun Ramses II bagi para dewa utama dari Heliopolis, Memphis, dan Thebes.[1] Struktur dari kuil ini dibuat sedemikan rupa sehingga cahaya dari matahari terbit dapat menerangi patung dari 3 dewa dan Firaun Ramses II di bagian pusat dan terdalam kuil. Kuil kecil (disebut juga Kuil Nefertari) diperuntukkan Firaun Ramses II bagi ratu yang juga istrinya, Nefertari, dan dewi Hathor.[1]
Di bagian depan dari kuil besar terdapat 4 patung duduk Firaun Ramses II, dengan tinggi masing-masing lebih dari 20 m (sekitar 65 kaki).[1] Sedangkan patung-patung lebih kecil dari Firaun Ramses II, Nefertari, dan anak mereka menghiasi bagian depan dari kuil kecil. Terdapat sejumlah prasasti dan relief di kuil besar, sebagian menampilkan fitur sejarah yang tidak biasa. Serangkaian relief melukiskan pertempuran antara bangsa Mesir dengan Bangsa Hittite di Kaldesh. Dua dari patung duduk Firaun Ramses II memiliki prasasti dalam bahasa Yunani yang berasal dari Abad 6 SM.[1] Prasasti-prasasti yang ditulis oleh tentara bayaran Yunani merupakan salah satu prasasti Yunani tertua.[1]
Abu Simbel, monumen terpenting bagi Nubia kuno, tidak diketahui keberadaannya oleh dunia barat hingga 1812, ketika kuil tersebut ditemukan oleh penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt (1784-1817).[1] Pada 1964 proyek internasional untuk menyelamatkan Abu Simbel dari peluapan Danau Nasser yang merupakan waduk bagi Bendungan Aswan dimulai.[1] Bagian-bagian dari kuil tersebut dipisahkan, dan pada tahun 1968 dirangkai kembali di situs baru yang terletak 64 m (210 kaki) diatas sungai.[1]
Saqqara
Pemandangan nekropolis Saqqara, meliputi Piramid bertangga Djoser (tengah). Gundukan sebelah kiri jauh adalah Piramid Unas; di kanannya adalah Piramid Userkaf.
Saqqara, Sakkara, Saqqarah (Arab: سقارة) adalah sebuah situs pemakaman Mesir Kuno yang terletak di Mesir. Di situs ini terdapat sebuah piramid bertangga tertua di dunia (29.871264° LU 31.216381° BT ). Letak Saqqara sekitar 30 km selatan kota Kairo.
Kepercayaan dan agama
August 3rd, 2009 by Tamadun Mesir Purba
Orang Mesir Purba percaya kepada konsep Politeisme
Politeisme adalah kepercayaan dalam atau pemujaan banyak tuhan seperti dewa dan dewi. Tuhan-tuhan ini dipuja di kuil bersama dengan upacara and mitologi mereka. Banyak agama, sama ada yang lama atau baru, mempunyai kepercayaan politeisme seperti agama Hindu, Buddha, Shinto,Yunani Purba, agama tradisi orang Cina, kepercayaan neo-pagan.
Setiap tuhan orang Mesir Purba selalu dikaitkan dengan unsur alam seperti:
Re (Tuhan Matahari)
Re (Ra) was the Egyptian sun god who was also often referred to as Re-Horakhty, meaning Re (is) Horus of the Horizon, referring to the god’s character. The early Egyptians believed that he created the world, and the rising sun was, for them, the symbol of creation. The daily cycle, as the sun rose, then set only to rise again the next morning, symbolized renewal and so Re was seen as the paramount force of creation and master of life. His closest ally is Ma’at, the embodiment of order and truth.
Ra-Atum (Tuhan Langit)
Ra-Atum (Tuhan Langit)
AKHENTATEN RECEIVING GODFOOD FROM THE SIRIUS B RED GIANT
The red giant is offering ankhs to this king who rejected the state god, Ra-Atum, because he was an illogical combination of unnatural attributes. The ankh , dangling from the serpent’s neck and being offered to Akhenaten and his queen by hands extending from the red disk, was the symbol forcosmic nutriments .
The red giant is offering ankhs to this king who rejected the state god, Ra-Atum, because he was an illogical combination of unnatural attributes. The ankh , dangling from the serpent’s neck and being offered to Akhenaten and his queen by hands extending from the red disk, was the symbol forcosmic nutriments .
Amun (Tuhan Angin)
Amun became very powerful during the 12th dynasty with the construction of a temple in his honor at Karnak. The height of his power came under the 18th dynasty, when a prince of a Theban family became king of Egypt. His consort, Mut, had temple built nearby at Luxor. Their son, Khonsu, became the moon god.
In the 18th Dynasty, Amun was credited with the success of pushing the foreign Hyksos out of Egypt. At times, the ruling pharaoh was threatened by the power and wealth of the priests of Amun. Their wealth often came from the spoils of war which would be dedicated to the temple. Their powerful influence continued throughout the New Kingdom until Egypt came under foreign control.
Amun was very powerful in Upper Egypt to the South. In the New Kingdom Amun was linked with Re of Lower Egypt to the North. This combination became Amen Re. He was the god of the air and acquired over time the titles of god of fertility and war in the New Kingdom. He also had several combinations with other dieties such as; Amun-Re-Atum, Amun-Re-Montu, Amun-Re-Horakhty, and Min-Amun.
Orang Mesir Purba juga percaya kepada kehidupan selepas mati. Oleh itu, mayat perlu disimpan dengan baik dan dijaga dengan teliti. Mayat ini telah disebut sebagai mummy dalam Bahasa Inggeris.
Makam Mayat juga mesti dipenuhi dengan peralatan serta keperluan kehidupan selepas mati.
Solekan mayat, adat kebesaran, dan jumlah barang yang dikebumikan di dalam makam menunjukkan kedudukan atau status mayat tersebut.
Ini cerita sewaktu jaman orde baru. Kisahnya tentang sayembara menebak usia mumi di Giza, Mesir. Puluhan negara diundang oleh pemerintah Mesir, untuk mengirimkan tim ahli paleoantropologinya yang terbaik.
Amulets were good luck charms or jewellery of great value that were placed on the mummy and were often inscribed with sacred writings. The Eye of Horus was a magic symbol to ask the god Horus to look over you. It was also thought to protect the mummy's health and vitality. The Ankh was a symbol of everlasting life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar